Jika dilakukan survey terhadap sekelompok traveler, tentang benda apakah yang paling esensial untuk diperhatikan ketika traveling. Maka kemungkinan hanya sedikit saja yang memasukkan underwear -baik baju ataupun celana- ke dalam jawabannya. Entah kenapa, benda yang sebenarnya paling penting ini justru sering kali diabaikan?
Saya mempunyai satu kisah, yang terjadi pada sekitar medio tahun 1997. Waktu itu adalah pertamakalinya saya menginjakkan kaki di pulau Bali. Yang kebetulan berbarengan dengan teman-teman sekolah -karena memang trip tersebut di-organize oleh pihak sekolah- sebagai bagian dari rangkaian acara study tour. Apalagi yang wajib dilakukan di Bali jika bukan berbasah-basah di pantai?
Ketika sedang seru-serunya bermain di pantai, tiba-tiba salah seorang teman saya bergegas lari keluar dari air. Usut punya usut, ternyata celana dalam kertas (disposable underwear) yang ia kenakan sobek akibat terkena air dan kegiatan yang ia lakukan. Sementara celana pelapis luar yang ia pakai terlalu tipis untuk sanggup menutupi “apa yang seharusnya tetap tertutup”. Karuan saja, ia menjadi bulan-bulanan candaan kami semua.

Nah, itu adalah salah satu contoh betapa pentingnya peranan underwear, terutama ketika kita sedang melakukan traveling. Apalagi jika aktifitas yang kita lakukan melibatkan gerak fisik yang cukup ekstrim. Sayangnya, terlepas dari fungsingnya yang sangat penting, masih banyak traveler yang menganggap sepele tentang ini.
Berikut adalah sedikit tips dari saya, tentang bagaimana cara memilih underwear -khusus untuk pria- yang sesuai untuk traveling:
Bahan adalah Kunci
Bahan dasar dari underwear yang kita pilih harus disesuaikan dengan musim, lokasi, dan aktifitas yang kita lakukan. Konsepnya sebenarnya mudah, kembalikan pada kenyamanan alami tubuh.
Jika kita melakukan perjalanan pada daerah panas dengan kegiatan yang cukup aktif, maka pilih underwear yang bahannya dapat menyerap keringat, namun juga tetap memberikan rasa sejuk, dan mudah kering. Campuran antara katun dan lycra, biasanya adalah yang terbaik. Sementara jika kita melakukan perjalanan pada daerah yang dingin atau menyelam, maka underwear yang sanggup menahan panas tubuh adalah sebuah keharusan. Seperangkat long john adalah salah satu contoh investasi yang tepat, jika kita bepergian ke daerah dingin atau bersalju.
Selain didasarkan pada kenyamanan tubuh, bahan-bahan underwear masa kini telah banyak yang dikembangkan untuk mempermudah para traveler. Contohnya adalah yang menggunakan teknologi dry fit, dimana underwear tersebut akan sangat mudah kering setelah pencucian. Sehingga, kita tidak perlu membawa banyak stock ketika sedang traveling. Pakai yang satu, cuci yang lain!
Saya sudah mengalaminya sendiri, ketika melakukan solo traveling ke India selama 17 hari. Underwear berteknologi dry fit sangat bermanfaat dan memudahkan. Bayangkan, untuk perjalanan selama itu, saya hanya membawa sepasang underwear saja, yang saya pakai dan cuci bergantian setiap harinya. Bahkan pada saat India sedang dalam masa musim dingin seperti itu, saya cukup mengeringkannya di dalam kamar saja dalam waktu singkat. Selain itu, underwear dry fit pada umumnya sangat ringkas ketika harus dilipat, dibandingkan jenis lainnya.
Menurut saya, ketika sedang traveling dalam jangka panjang, memiliki sepasang underwear yang mudah kering, adalah jauh lebih praktis daripada menggantungkan diri pada disposable underwear.
Jangan lupa, perhatikan pula bahan karet yang digunakan pada bagian pinggang, karena ada sebagian bahan yang dapat menimbulkan iritasi dan alergi pada orang-orang tertentu.
Model yang Nyaman dan Sesuai Bentuk Tubuh
Sebenarnya model underwear dikembalikan pada preferensi masing-masing orang, tergantung kebiasaan. Namun, tetap ada beberapa model yang ketika kita salah terapkan justru akan merepotkan diri sendiri. Saya sendiri menyarankan untuk memilih model yang paling pas dalam menyangga bentuk tubuh. Brief dan boxer brief adalah dua jenis model yang paling fleksibel untuk digunakan pada berbagai macam kegiatan dan dibalik celana apapun.

Sementara, model loose boxer sebaiknya digunakan untuk celana-celana yang lebih longgar atau dijadikan sebagai pelapis kedua setelah underwear yang lebih ketat. Mungkin ada sebagian orang yang terbiasa menggunakan loose boxer di balik celana berbahan formal, namun sejatinya secara estetika akan terlihat kurang pas, karena kelebihan bahannya akan menimbulkan lipatan-lipatan permanen pada celana yang sedang dipakai. Selain itu juga, untuk kegiatan-kegiatan yang gerakannya agak ekstrim, semacam panjat tebing, canyoning, ataupun trekking pada punggungan yang terjal, model loose-boxer berpotensi untuk menghambat gerak kita.
Namun sekali lagi, ini dikembalikan pada preferensi, kebiasaan, dan bentuk tubuh masing-masing orang.
Ono Rego, Ono Rupo
Itu adalah istilah dalam bahasa Jawa, yang kurang lebih artinya: Ada Harga, Ada Rupa. Alias, semakin mahal harga barang yang kita beli, biasanya semakin baik pula kualitas dan teknologinya.
Sepengetahuan saya, tidak ada underwear mahal yang kualitas bahan dan modelnya tidak bagus. Percaya deh. Tidak ada. Tapi mahal itu juga relatif, bukan? Oke begini, saya sarankan jika kalian adalah seorang traveler aktif, investasikan sedikit modal kalian untuk membeli underwear berteknologi dry fit yang pas dengan bentuk tubuh kalian. Saya pastikan, kalian tidak akan bisa menemukan underwear macam ini di rak-rak minimarket sejuta umat, selain di mall-mall yang bersandingan dengan toko-toko peralatan outdoor gears, atau di online shop.
Berbicara tentang online shop, berbelanja underwear pada toko macam ini memberi banyak kemudahan dan kenyamanan bagi pembeli. Selain bisa leluasa memilih, pembeli juga dapat lebih nyaman untuk membandingkan satu item dengan item lainnya. Mungkin pembeli tidak dapat menyentuh item tersebut secara langsung, namun data yang cukup jelas pada bagian deskripsi akan sangat membantu pada proses pemilihan, selain itu kualitas barang yang dijual juga sudah pasti terjamin mutunya. Belum lagi, biasanya online shop juga rajin menggelar event-event yang memanjakan para pelanggan, seperti Online Revolution Zalora misalnya.

Tidak seperti outfit lainnya, underwear adalah sebuah investasi yang esensial. Kita tidak mungkin pinjam atau meminjamkannya pada orang lain, karena itu bersangkutan dengan bagian pribadi. Dan meskipun tidak terlihat langsung, sesungguhnya underwear yang nyaman dan baik akan sangat menunjang mood dan kelancaran aktifitas yang kita lakukan. Apalagi jika kita sedang traveling dalam jangka yang cukup panjang. (br)
Saya termasuk orang yang kadang mengabaikan ini hahahhh😄😄😄
LikeLiked by 1 person
Nah jangan dooong, itu khan pelindung modal penting! Hahahaha 😀
LikeLiked by 1 person
Itu dulu…😄
LikeLiked by 1 person
Kalau sekarang?
LikeLike
Entahlah 😄😄
LikeLike
Wahaha kacau
LikeLike
Ohh underwearnya pake yg merk CK ya, Bart? *salah fokus* hahaha
LikeLiked by 1 person
Hahaha bukan Lim, itu cuma buat foto aja. Abis gak punya koleksi foto pribadi yang representatif. Ada siiiih, tapi nanti bisa kena undang-undang pornografi 😀
Aku pakai brand Prancis, yang pasti pakai teknologi dry fit khusus untuk traveling 🙂
LikeLiked by 1 person
Trus itu temennya dibecandain gimana? hahaha.
“Woiii punyanya anu kecil bangeet” gitu? hahahaha.
Aku jalan sebulan bawa celana dalam banyaak banget hwhwhw, sehari harus ganti 2 kali. Untungnya sempat nyuci juga selama diperjalanan jadi gak perlu beli di sana.
LikeLiked by 1 person
Hahaha nggak sampai kaya gitu lah, namanya juga kena air lama 😀
Hayo kalau jalan sebulan bawa berapa lusin? Tapi kalau jalan lama, emang paling enak nyuci juga sih, dan kalau bawa yang cepat kering khan gak perlu stock banyak-banyak 😀
LikeLike
Aha, sungguh ulasan yang cerdas bernas!
Dulu masih sering pake disposable, tapi setelah long trip di India akhirnya menyadari bahwa pake dry fit itu jauh lbh nyaman, ringkas, dan yn penting tidak menghasilkan sampah 🙂
LikeLiked by 1 person
Makasih kaaak 🙂
Nah itu salah satu point pentingnya: tidak menghasilkan sampah, beda kalau misalnya bawa disposable underwear khaaan? 🙂
LikeLike
Oh kirain tuh koleksinya dikeluarin untuk bahan foto …
*kecewa*
*lhoooooo*
LikeLiked by 1 person
Wahahahaha koleksi pribadi, ya untuk pertunjukkan pribadi 😀 #lhooo
LikeLike
Kirain side A and B masi jadi andalan..hahaha..iyapp dry fit akhirnya jadi pilihan..Dulu awal2 backpackeran masi cuek sih pake laundry kiloan di Khaosan road 7rebu idr/kg baju wktu itu. Pernah juga nyuci di apartement di Rome sampe pake gugel translate krn tombolnya bahasa Italy, pernah juga kebangun gara2 bau gosong kaos kaki mulai kepanasan di taruh di atas lampu baca di meja tempat tidur..Paling enak klo pas mampir ke rumah temen di Holand..bangun pagi ehh baju2 kotor sampe underwear dah dijemurin rapi..ahh tmn yang baik 🙂
LikeLiked by 1 person
Seumur-umur pun aku gak pernah pake jurus side A side B, ntar kalau mau shalat gimana coba? #sokalim
Wuiih itu temenmu yang di Holland harus direkomendasiin ke aku Nit hahahaha
LikeLike
Iyah Kak di Holland ada Wulan anak 42 dan suaminya sangat welcome deh..dimasakin, dianter2in, nginep 3hari waktu disana.
LikeLike
Ooo Wulan di sana tho? Asiknyaaaa …
LikeLiked by 1 person
Gara2 ali, jd penasaran sm urusan underwear hahaha..
Baru tau ada uw bahan cepet kering ya, kl rajin travelling jd investasi tuh bener.
Ikut numpang share soal uw nih, pengalaman travel panjang ini tips dr gw:
1. Bawa uw bbrp potong bs disiasatin dgn ngisi ruang2 kosong, misalnya di dalam sepatu (jgn lupa dibungkus plastik kecil, krn itu kan tempat jempol hehehe…)
2. Utk ciwi2 bs bawa pantyliner. Gw bs pake 1 uw utk 2 hari, asal rajin ganti pantyline-nya ya. Ini berguna jg kl kita cuci ga terlalu byk yg hrs dikucek.
3. Gw tetap bawa yg disposable, dipakenya kapan dong? Ya pas tidur aja, kd bs irit uw non dispos. Kebanyakan org kyknya msh menganut tidur lengkap dgn daleman, kecuali memang kebiasaan or nyaman kl ga pake.
4. Uw non dispos yg habis dipake tetap dicuci kyk bart bilang, kl lokasi kering dijamin cepet kering, ditinggal tisur semalaman, jadi. Tp gw pernah juga pake bantuan hair dryer di kmar mandi (jgn lupa nunggu sepi ya).
5. Gimana kl bra utk cewe? Kan susah diumpel di koper. Gw pilih bra2 yg tebel2 utk dipake, yg tipis2 masuk koper. Toh di pesawat juga dingin kan, kl sesak kancing belakang gw copot ajah hahaha… tp make sure doi tetap nempel di badan yah. Gw bahkan pernah pakai sampai 2 biji, toh ditutup jaket n syal, jd ga kliatan kl tiba2 bagian itu segede jupe hahaha…
LikeLiked by 1 person
Hahaha makasih lo madam Emil udah sempetin main kemari. Yup, itu investasi penting banget. Kaya’ nya yg untuk cewek juga ada deh yg teknologinya mirip-mirip gitu.
Waaaah tambahannya banyak dan sangat informatif banget. Makasiiiih … Hahahaha gak bisa nahan ketawa deh baca yg nomor lima. Hati-hati lepas yaaaa 😄😄👍👍
LikeLike
Sama2 bart.
Yg nomor 5 lupa kelupaan, menjelang landing jgn lupa dipasang lagi keles hahaha…
LikeLiked by 1 person
Hahahaha harus itu Mel 😊
LikeLike
dry fit itu yang kaya apa sih ya? duh, selama ini kalau beli ga sampe ngeliat jenis bahan, asal enak dan kira-kira nyaman, model cocok, ya udah deh hajar langsung ke kasir, hahaha..
kalau ngetrip jauh selalu bawa disposable underwear gitu, emang sengaja supaya pas pulang itu ada bagian daleman tas yang kurang. hahaha… nyaman apa gak, ya pasti beda lah ya kalau pake underwear beneran 😀
LikeLiked by 1 person
Itu jenis teknologinya, bisa dicek di deskripsinya. Bahkan kadang diberi penanda di dalemannya langsung. Memang sih gak semua brand punya, tapi ada beberapa brand yg udah aku tau punya. Menurutku ini lebih ekonomis, karena sekali beli bisa dipakai dalam jangka panjang, dan kemanapun pergi cukup bawa daleman 3 aja. Dengan syarat ada waktu buat nyuci bentar yaaaaa 😊
LikeLike
Dry fit itu yang bahannya kayak celana pantai untuk cowok itu lho Chock. Trus teknologinya diaplikasikan ke underwear, ditambah lycra dikit kalau nggak salah, jadi tetap nyaman. Aku pun pake yang dry fit ini, enak nyaman, bisa diuntel2 jadi gak ngabisin tempat pas packing. Dan eco-friendly tentunyaa. 😀 Hehehe.
LikeLiked by 1 person
Nah itu beneeer. Eco friendly itu salah satu poin lebihnya juga, selain memang desainnya ringan dan bisa diuntel-untel sampai lumayan menghemat space, ringan pula. Jadiii merk dalemanmu apa kak Bulan? #eh
LikeLike
Alat vital harus dilindungi bener.apalagi banyak gesekan hahaha
LikeLiked by 1 person
Pastinyaa, modal itu 🙂
LikeLike
modal apa ya kak???? *polos*
LikeLike
Hmmmm bahas kancut, jadi keingetan mesti posting yg pamer aurat hahaha
LikeLiked by 1 person
Kak Cumi dah jagonyaaa hahaha
LikeLike
Lol. Ga pernah berencana dan bayangin rasanya pake celana dalem berbahan kertas.
LikeLiked by 1 person
Mendingan jangaaan hahahaha
LikeLike
aku baca komen dr atas sampe bawah masih bingung, to the point aja bart yg dry fit merk apa yah? aku selama ini pake arrow sama mundo karena … sekseh ;p
LikeLiked by 1 person
Hahahaa alasannya 😀
Untuk brand yang punya jenis dry fit sekarang makin banyak. Tapi aku gak yakin, apakah di setiap kota/mall tersedia.
Brand-brand khusus olahraga dan kegiatan outdoor dipastikan hampir semuanya punya jenis dry fit (paling istilahnya aja yang beda-beda), seperti misalnya: Under Armour, Nike, dsb.
Sedangkan brand khusus pakaian pria umum, yang aku tau punya dry fit adalah: Felix Buhler, Pierre Cardin, Uniqlo. Aku rasa mungkin Arrow juga punya, kalau Mundo belum pernah liat.
LikeLiked by 1 person
ini cd nya yang tipis tapi kuat itu yah? kayaknya aku pake deh haha..
makasih infonya ya Bart …
LikeLiked by 1 person
Dilihat dari komposisinya aja mas. Yang pasti dry fit itu komposisi katunnya rendah atau tidak menggunakan katun sama sekali.
LikeLiked by 1 person
aku barusan gugling, istilahnya dri fit bukan sih?
LikeLiked by 1 person
Dri fit ada, dry fit juga ada, itu cuma istilah dagang aja kayanya. Ada juga yang istilahnya dry ‘apa’ gitu, yang penting patokannya lihat komposisi dan sifatnya, seperti: mudah kering, ringkas, sirkulasi baik, tidak menahan air dsb.
LikeLiked by 1 person
oh gitu, iya nih… masih gugling, modelnya kebanyakan boxer yah
LikeLiked by 1 person
Sepertinya begitu, tapi model brief (baik yang sport maupun yang biasa) juga ada.
LikeLiked by 1 person
Wah saya masih sering going commando tanpa pakai apa2 di balik celana. Untung biasanya backpack ke daerah yg masih tergolong “kota” dan aktivitasnya nggak nyebur2 ke air hehehe
LikeLike
Wahahaha berani banget going commando tanpa apa-apa 😀
LikeLike