Hal yang seringkali menjadi dilema pada saat traveling adalah, ketika terlalu sedikit waktu yang dimiliki, sementara banyak titik yang ingin dijelajahi. Mungkin sebagian orang akan memilih untuk memaksakan diri menyambangi semua titik yang sudah ditentukan dalam itinerary, dengan mengorbankan waktu dan kenyamanan. Sementara saya pribadi justru sebaliknya, cenderung akan mengorbankan jumlah tempat yang ingin saya kunjungi, demi kepuasan eksplorasi.
Sebagai mantan ibukota Kerajaan Lanna, tentunya Chiang Mai tak lepas dari kemegahan metropolitan a la masa silam. Bangunan-bangunan berukuran besar, benteng nan kokoh dan kuil-kuil pemujaan yang agung menjadi bagian dari lansekap kota. Meskipun kebesarannya telah berakhir pada beberapa abad yang lalu, namun jejaknya masih terasa hingga kini.
Gelap masih menyelimuti langit, ketika bus yang membawa saya dari Bangkok memasuki Chiang Mai. Udara pagi di bulan Februari pada utara Thailand terasa lebih dingin daripada AC yang menerpa semalaman. Pagi itu, saya dan tiga orang teman duduk setengah menggigil di terminal pusat Chiang Mai, sembari menunggu seorang kenalan yang akan memandu kami di hari […]