9 Tips Berfoto Selfie Ketika Melakukan Perjalanan Sendiri

header-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Foto diri adalah salah satu dokumentasi yang tak boleh terlupakan pada setiap perjalanan. Karena itu merupakan rekam jejak, dan alat pengabadi kenangan. Rasanya, kini tak lengkap bercerita tentang pengalaman perjalanan tanpa hal itu. Tentu, mendokumentasikan diri adalah sesuatu yang tak terlalu menjadi masalah, ketika seseorang melakukan perjalanan secara berkelompok. Namun akan beda ceritanya, ketika perjalanan itu dilakukan secara solo.

9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Memang, saat ini swafoto alias selfie telah menjadi sesuatu yang lumrah. Namun, biasanya selfie terbatas pada sudut pemotretan yang sempit. Mulai dari tampak dekat wajah atau close up, hingga tiga perempat bagian tubuh saja. Padahal dalam beberapa kondisi, latar belakang yang ada justru menarik jika dimasukkan ke dalam foto. Terutama ketika kita mengunjungi lansekap alam yang megah dan menawan, atau berada pada bangunan-bangunan yang menarik.

Tentunya ketika berkesempatan mengunjungi Himalaya atau kota tua Varanasi seorang diri, kita tak ingin dokumentasi lebih didominasi oleh foto close up saja khan?

Nah, berikut ini adalah tips-tips mempersiapkan dan menghasilkan foto selfie, yang biasanya saya lakukan ketika dalam perjalanan solo.

1. Bekali Diri dengan Alat Dokumentasi yang Mumpuni.

Ini adalah modal utama yang harus dibawa. Selain kamera, siapkan juga alat penunjangnya, yang dapat membantu kita jika harus memotret diri sendiri. Misalnya: tripod, gorilla pod, tongsis, atau juga remote control.

gorilla-pod-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Dengan bantuan gorilla pod dan self timer, maka jadilah!

Secara pribadi saya lebih suka membawa gorilla pod daripada tripod. Karena ukurannya yang lebih ringkas, bobotnya yang lebih ringan, cukup kuat, namun dapat ditempatkan di manapun, termasuk pada sudut-sudut yang sulit.

2. Kenali dan Uji Fitur Alat Dokumentasi Sebelum Keberangkatan.

Jangan sampai lewatkan hal ini! Terutama jika kita harus membawa alat dokumentasi yang masih terhitung baru.

kamera-lensa-dan-flash-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Ada banyak kisah pejalan yang merasa frustasi, ketika bingung dalam mengoperasikan alat dokumentasinya sendiri. Dan kemudian, melewatkan banyak momen bagus yang harus direkam. Serta, akhirnya hanya memiliki dokumentasi yang mengecewakan.

3. Selalu Observasi Lingkungan.

Waspadalah dan selalu pasang mata. Karena begitu banyak tempat menarik yang mungkin muncul dalam setiap perjalanan. Tak perlu tempat-tempat yang agung, atau lansekap yang megah. Terkadang jika kita dapat memanfaatkannya dengan baik, sudut kecil di antara gedung atau hutan belantara, dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi foto selfie yang dihasilkan.

manfaatkan-lingkungan-sekitar-9-tips-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Saya memanfaatkan tumpukan batu-batu raksasa sebagai foreground dan background untuk foto selfie ini.

4. Komposisi, Komposisi, Komposisi.

Bagi saya, ini adalah faktor yang paling penting dalam sebuah foto. Bahkan, jauh lebih penting dari warna, tonal, maupun pencahayaan yang dramatis. Karena komposisi yang tepat akan menjamin foto yang dihasilkan jauh lebih menarik, serta sedap dipandang mata.

komposisi-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Selfie dengan komposisi aturan sepertiga.
komposisi-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Selfie dengan teknik dead centre.

Meskipun bukan aturan mati, secara umum dalam mengatur komposisi, saya menggunakan aturan sepertiga, terutama untuk foto-foto berformat persegi panjang. Sementara untuk foto-foto berformat kotak seperti pada Instagram, saya lebih sering memanfaatkan teknik dead-centre. Teknik dan aturan tersebut, memastikan saya hadir sebagai point of interest dari foto yang dihasilkan.

5. Berkawan dengan Self Timer.

Pelepas rana otomatis dengan pengatur waktu pada kamera atau self timer, merupakan fitur penting yang sangat membantu dalam berselfie. Terutama ketika kita ingin mengambil latar belakang sebagai pendukung cerita, atau sebaliknya.

self-timer-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Pastikan untuk selalu mengatur waktu yang cukup, agar kita dapat memposisikan diri pada titik yang diinginkan, sebelum kamera melakukan pengambilan gambar secara otomatis.

6. Gunakan Dummy dan Kuasai Teknik Zona Fokus.

Apapun faktor menarik lain yang ada di dalam gambar, tentu foto selfie bertujuan untuk menjadikan diri kita sebagai pusat perhatian. Sehingga, fokus terjelas harus berada pada diri kita.

9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Untuk mendapatkannya, teknik yang umum saya gunakan adalah: dengan meletakkan dummy (bisa batu, tas, atau benda lain) pada titik yang saya inginkan, kemudian mengatur serta mengunci fokus kamera pada dummy tersebut. Dan melakukan pengambilan foto dengan bantuan self timer.

Cara tadi juga dapat divariasikan dengan teknik zona fokus. Dimana kamera diatur pada bukaan diafragma yang dapat memberikan kedalaman medan (DoF – Depth of Field) yang membuat kita dan faktor lain dalam gambar berada pada titik tertajamnya.

7. Nikmati dan Jangan Terburu-buru.

Untuk satu lokasi yang sama, biasanya saya mengambil foto selfie sebanyak beberapa kali. Dengan memberi variasi pose, sudut pandang, dan titik fokus yang berbeda. Untuk selanjutnya saya ambil yang terbaik.

Tak ada hal lain yang bisa saya sarankan untuk ini, kecuali mengambil waktu yang cukup dan menikmati prosesnya. Tak perlu terburu-buru untuk segera berlalu.

coba-berulang-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Coba variasikan pengambilan foto pada lokasi yang sama.
hasil-coba-berulang-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom
Et voila!

8. Berkawanlah dengan Orang Baru.

Terkadang, meminta bantuan orang lain adalah salah satu cara terbaik dan tercepat dalam mendokumentasikan diri pada sebuah perjalanan. Atau bisa juga dengan menawarkan diri untuk saling membantu, bergantian dalam memotret.

berkawanlah-dengan-orang-baru-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Menjadi sosok yang ramah dan menyenangkan, -atau setidaknya sopan- merupakan modal utama dalam hal ini.

9. Jika Perlu Berbagilah.

Terkecuali jika bertemu dengan seorang fotografer yang handal, masalah yang paling sering muncul ketika meminta orang lain untuk memotret diri kita adalah: hasil yang tak sesuai dengan harapan.

Pada umumnya masalah yang terjadi, berkisar pada eskposur, sudut pengambilan gambar, dan komposisi yang tak pas. Untuk mengatasi hal ini, biasanya yang saya lakukan adalah:

  • Mengatur setting kamera pada mode otomatis,
  • Memotret orang yang akan saya mintai tolong dengan komposisi dan sudut pengambilan gambar yang saya mau,
  • Dan kemudian menunjukkan padanya, serta memintanya untuk mengambil gambar saya dengan cara yang sama.

Jalan ini pada umumnya selalu berhasil. Dan ketika sudah pas, biasanya saya meminta mereka untuk memotretkan beberapa kali lagi, demi menambah variasi.

jadilah-guru-9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Dengan cara ini, selain mendapatkan foto yang sesuai harapan, saya juga dapat membagikan sedikit pengetahuan tentang fotografi, dan trik mengambil foto yang baik. Pada umumnya, hal ini juga membuat senang orang yang saya mintai pertolongan.

*****

Tiba-tiba saya teringat pada beberapa kawan, yang hingga saat ini enggan untuk melakukan perjalanan solo karena khawatir tak ada yang dapat membantu memotretkan diri mereka. Pada umumnya mereka takut tak memiliki koleksi foto pribadi yang baik, jika jalan sendiri.

9-tips-foto-selfie-ketika-jalan-sendiri-bartzap-dotcom

Menurut saya, alasan tersebut sudah sangat tidak relevan. Mengingat saat ini, peralatan fotografi yang standar pun sudah cukup baik untuk menunjang keperluan selfie. Selain itu, di luar sana ada begitu banyak orang yang dengan senang hati mau membantu kita untuk mendapatkan foto yang baik. Bahkan terkadang, saya dapat menghasilkan foto diri yang jauh lebih banyak dan bagus, ketika saya jalan sendiri, dibandingkan ketika jalan bersama orang lain.

Jadi, semakin berkurang alasan untuk tak melakukan perjalanan sendiri khan?

Protected by Copyscape Online Plagiarism Software

Posted by

a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

171 thoughts on “9 Tips Berfoto Selfie Ketika Melakukan Perjalanan Sendiri

  1. No 8 & 9 itu gue banget kalo jalan-jalan. Sisi pragmatis keluar banget kalo masalah foto diri pas jalan2, asal ada 1 yang agak lumayan yo wis gpp. Walau sering ngurut dada yah kalo liat hasil difotoin orang 😦

    Liked by 1 person

    1. Haha iya emang. Dan lebih ngurut dada, kalau foto yang gak memuaskan itu difotoin sama teman jalan sendiri, bukan orang asing. Pas kita motretin bagus, pas minta difotoin ngasal 😀

      Tapi aku pakai trik nomor 9 sih, supaya hasilnya agak lumayan.

      Like

  2. Jalan sama temen juga gak selalu menguntungkan kalo belio gak bisa motret (aku pun gak jago banget, tapi paling nggak ya gak parah juga haha). Belom pernah jalan sendiri nih, mau banget dicobain. Tipsnya sangat berguna. Dan kayaknya aku butuh si gorila itu hehe

    Liked by 1 person

    1. Untuk urusan motret memotret itu benar banget Yan.

      Tapi ada dua jenis teman jalan macam ini: Yang pertama emang ‘belum’ bisa motret -tapi mau belajar-, yang kedua emang males dan ngasal kalau minta difotoin tapi maunya difotoin yang bagus.

      Teman jalan nomor satu aku suka, kalau perlu aku ajarin sampai pinter. Teman jalan nomor dua, malesin hahahaha 😀

      Alhamdulillah kalau berguna, semoga cukup praktis yaaa. Dan aku doain bisa segera terbeli gorilla pod. Yang asli yaaa, jangan abal-abal. Mahal dikit gak papa, investasi yang bagus kok untuk travel blogger kece dan aktif macam Yayan 🙂

      Like

      1. Oh ada yang abal-abalnya ya? *hmm iyalah ya, peralatan macam itu gampang banget nemuin abal-abalnya. Jadi kalau mau beli yang asli dimana mas? di toko khusus kamera, kah? atau ada rekomendasi satu/dua OL shop yang terpercaya?

        Orang tipe kedua itu emang ada heehehehehe. Giliran difoto minta bagus, banyak dan bermacam pose. Giliran kitanya, duh… hwhw

        Liked by 1 person

      2. Ada Yan. Dari materinya juga beda. Kalau dipegang terasa deh bedanya. Aku biasanya beli di toko-toko peralatan fotografi yg sudah terpercaya. Seperti jpckemang.co.id atau tokocamzone.com

        Nah ini dia, teman jalan golongan kedua ini yang bisa merusak mood jalan-jalan. Ehois! Hahaha

        Liked by 1 person

  3. Pernah pergi sendiri, modal kamera saku. Tak simpen di atas tempat sampah demi bisa foto. Eh ada ibu2 yang lewat dan kayanya dia kasihan, akhirnya difotoin. Haha. Nah, kalo travelling berdua, aku sama temen suka bingung ambil fotonya gimana. Soalnya ga bawa tripod dan suka zonk kalo difotoin sama orang. Akhirnya nyari2 mejalah, pagarlah, trus kalo kurang tinggi ditumpuk pake tas, buku, tisu bawah. Btw enaknya kalo pergi sendiri atau sedikit orang itu cepet foto2nya.

    Liked by 1 person

    1. Yup, semakin sedikit grupnya atau sendirian, semakin bebas ngatur waktunya. Mau lama gak ada yang protes, mau sebentar pun gak masalah 🙂

      Btw, ternyata banyak ya yang merasa ‘zonk’ ketika minta tolong difotoin sama orang lain 😀

      Like

      1. Iya, padahal kadang udah dicontohin kaya gini ya fotonya. Tetep zonk. Tapi pernah juga nemu yang all out suruh ngecek dulu trus diulang2 sama dia

        Liked by 1 person

  4. Mbok ya hari diajarin poto begitu kece. Masa kalo swafoto pake tangan ujung2nya layar isi muka semua. Failed kabeh. Hahaha.
    Btw mauu dongg solo traveling. Huhu.

    Liked by 1 person

    1. Nah ini makanya aku share rahasianya, jangan cuma pakai ujung tangan. Ayoo minta ayah-e arek-arek buat beli gorilla pod atau tongsis. #kompor

      Emang dikasih apa kalau mau solo traveling?

      Like

  5. aku malah jarang ada foto dirinya hahaha, banyakan motret orang atau objek, mungkin aku tipe orang yang kurang suka difoto juga kali ya, jadi beberapa waktu lalu sempat ada teman yang menyeletuk “masa udah jauh-jauh ke sini, ga ada fotomu satu pun?” hehehehe

    Liked by 1 person

    1. Waaah berarti kamu harus coba deh Hen. Ya paling nggak, dari keseluruhan foto yang kita hasilkan waktu traveling adalah sekitar 10 persennya foto diri kita. Buat dipamerin ke anak cucu. (((ANAK CUCU))) 😀

      Liked by 1 person

      1. iya juga sih, mosok saking asiknya ga ada satu pun foto, yah minimal buat koleksi anak cucu kalau kakek mereka pernah ke sini dan ke situ ya? hahaha

        Liked by 1 person

      2. kayaknya udah jarang deh, aku aja foto pas zaman kecil memakai beskap jawa dan bawa keris, aku simpen di album hahahah, malu lah kalau dipajang di ruang tamu

        Liked by 1 person

  6. Aku ni yang masih suka malas bawa tongsis apalagi tripod. Jadi kalau foto diri ya antara kamera taro di bangunan apa kek gitu yang sekiranya pas. Hihihi. Ulangtahunku 11 Juni, Bhai, hadiahin gorilla pod dong. Hihihi.

    Liked by 1 person

    1. Ah iya, kalau gitu gorilla pod emang cocok. 11 Juni yaaa? Tapi kalau buat Didi Cici cocoknya Kingkong Pod, tapi baru dirilis 5 tahun ke depan 😁😁😁

      Like

    1. Kalau untuk kak Bobby yg aktif dan sering kemana-mana, aku sih lebih saranin gorilla pod. Kalau banyak motret landscape dengan kamera besar, baru aku saranin bawa tripod. Yg ringan dan kuat banyak sih bang, cuma ya gitu deh harganya lumayan.

      Tapi kalau bang Bobby udah punya asisten, bawa aja semuanyaaaaa hahahaha 😁

      Liked by 1 person

    1. Kalau gitu malah asik Gallant, ada banyak ruang buat belajar. Tipsku buat bergaya di depan kamera adalah, jadi diri sendiri. Kalau misalnya perlu role model, cari yang kira-kira gayanya gak jauh-jauh dari kepribadianmu.

      Ayo dicoba, semangat yaaaaaa 😊

      Liked by 1 person

    1. Kalau gorilla pod gak repot kok mas. Handy dan ukurannya ringkas, bisa masuk ke dalam tas. Aku rasa gak sampai 30 cm an juga panjangnya.

      Like

    1. Kalau misalnya jaraknya masih dekat-dekat aja sih, pakai timer 10 detikan cukup Lia.

      Tapi kalau untuk angle-angle yg jauh, memang harus dibantu remote control.

      Dan seandainya pakai remote control, aku tetap sarankan pasang di mode timer. Supaya kita ada waktu buat bergaya dan menyembunyikan remote control nya 😊

      Like

  7. Thanks Tipsnya ya mas Bart, aku sih memang awalnya ketika baru mulai travelling sering sekali foto selfie apalagi jika bareng temen jalan udah deh berbagai ekspresi dilakoni rasanya kalau gak foto gak afdol tapi entah kenapa belakangan ini sejak sering solo travel agak mulai berkurang jadi ya aku foto seadanya saja misalnya hanya nampak setengah badan or hanya nampak mukanya saja bahkan ada beberapa perjalanan yang baru aku sadari gak ada foto aku nya, so its feel like aku pengen enjoy menikmati keindahan alam plus suasana kota yang aku datangi namun sejak baca tips dari mas bart aku jadi bersemangat lagi dan berniat kali ini dokumentasi selfie menjadi penting lagi walaupun mungkin gak bagus bagus amat tapi saya rasa itu penting terima kasih ya mas bart sudah menginpirasi saya lagi.
    Btw mau tanya untuk Gorilla Pod itu bagaimana ya mas sebaiknya jika di bebatuan posisi nya ?
    mungkin boleh juga sekali kali dilengkapi dengan demo nya jadi lebih mudah kita membayangkanya dan mengerjakanya pada saat di lapanagan mungkin dengan sekedar difoto saja tripod atau gorilla pod nya Tetap Semangat

    Liked by 1 person

    1. Aku selalu suka kalau Ferdi yg berkunjung. Soalnya komennya pasti panjang, niat, dan menandakan kalau baca keseluruhan artikel. Terimakasih ya.

      Aku juga setuju, bahwa setiap perjalanan itu harus dinikmati. Jangan melulu motret. Secara pribadi aku membatasi foto selfie sekitar 10 persenan saja dari total keseluruhan foto. Intinya jangan terlalu berlebihan juga. Kebanyakan selfie juga sayang, nanti susah kalau mau ngeshare nya hehehe.

      Dengan banyak latihan dan melihat referensi lain, aku rasa dengan berjalannya waktu pasti bakal makin naik deh Fer kualitas selfie nya. Satu tips lagi dariku, kalau mau sedikit bergaya, maka harus tetap jadi diri sendiri. Dan kalau mau cari role model, carilah yg kurang lebih cocok dengan kepribadian kita. Jangan dipaksa pokoknya.

      Untuk gorilla pod di bebatuan? Hehe iya nih, pas nulis ini aku baru sadar kalau aku gak pernah mendokumentasikan BTS alias behind the scene foto-foto selama di jalan. Aku rasa ada baiknya kalau kapan-kapan aku bikinkan videonya saja.

      Ok kembali ke gorilla pod dan bebatuan atau sudut penyangga lainnya. Yg aku suka dari gorilla pod adalah bentuk kaki-kakinya yg bisa diatur mengikuti berbagai macam permukaan. Jadi kalau pakai batu, aku cari yg permukaannya masih cukup untuk dicengkeram oleh kaki-kaki gorilla pod nya. Yg terpenting steady, dan stabil dalam menyangga kamera. Duh, semoga terbayang ya Fer …

      Doakan secepatnya aku bisa buatkan tutorialnya 😁

      Like

    1. Betul mbak, faktor security harus kita perhatikan. Apalagi kalau di negara-negara yang rawan. Jangan sampai kamera yg meskipun gak seberapa tapi modal itu raib, demi sebuah selfie.

      Terimakasih sudah menambahkan satu point bahasan ya mbak 😆

      Liked by 1 person

  8. Akhirnyaa jadi ini tips kece photo diri selama perjalanannyaa.. Aku br ngerasa tripod itu butuh ketika berpergian pas nginep beberapa waktu lalu di bandung. Ternyata enak juga, dripada celingak clinguk mau minta tolong photoin siapa. Selain bs atur framingnya. Kadang mnta tolong orang lain, sudah di contohin tetep aja fail 😂 entah bluuurr atau apalah apalah…
    Selama ini enakan pake remot atau timer dr kameranya mas?

    Liked by 1 person

    1. Berarti bakal ada yang beli tripod baru nih hehehe. Pilih yg ringan tapi kuat Win, biar gak ngerepotin. Pasti agak mahalan dikit, tapi itu investasi yang bagus kok. Kalau mau lebih handy, beli gorilla pod aja sekalian.

      Aku malah jarang pakai remote. Soalnya masih rela direpotin sama timer dan lari-lari kecil 😁😁😁

      Like

      1. Iya mas, dripada nnti kamera yg kenapa2 yaa 😂 ngenes juga sih denger temen baru pasang kamera ditripod eh jatoh seketika katanya gak stabil.
        Lari2 mayan bgt.. Apalagi klo gak fokus2 😂

        Liked by 1 person

      2. Aduuh ngenes banget. Pokoknya aturan pertama, amankan kamera dulu deh. Baik dari segi posisi maupun ‘jangkauan orang lain’.

        Hahaha hitung-hitung olahraga lah Win 🙂

        Like

  9. keren mas foto-fotonya, saya masih belum paham teknik2 foto, hehe, jadi sekarang asal foto sama sambil belajar. Dulu pernah solo travel tapi saat foto diri gantian motoin sama orang hehe. tipsnya bisa digunakan nih 🙂

    Liked by 1 person

  10. Dari sekian banyak komentar diatas, banyak banget yang bilang kalau teman yang fotoin tidak pernah puas dengan hasilnya.
    Tipsnya, ambil gambar dulu, kemudian tunjukkan kalau kamu pengen difotoin seperti ini, obyeknya mau ditempatkan disini, jangan lupa infokan fokusnya dengan menekan layar dulu jika motret dengan HP.

    tapi emang paling puas kalau punya teman yang sudah mengerti teknik fotography, atau sekalian bawa tripod.

    Liked by 1 person

    1. Nah itu dia yang aku tulis di tips nomor 9, itu cara termudah buat ngajarin orang. Meskipun gak selalu berhasil, tapi masih jauh lebih baik daripada tiba-tiba minta tolong dan gagal.

      Tapi secara umum sih, kalau udah gitu, malah lebih baik nyoba motret sendiri dengan sedikit repot 😀

      Like

  11. Saya gak suka selfie yg satu frame muka saya semua isinya, Bart. Hahahah. Bener banget tuh di bagian atas tulisan, baiknya emang background foto dilihatin sih. Gak usah takut muka gak kelihatan jelas/bukan fokusnya. Toh ceritanya kan mau memperlihatkan kita ada di tempat kayak apa. Iya gak sih? 😀 makanya saya gak gitu suka lihat foto muka orang. Kecuali saya bisa lihat dgn jelas latarnya. Kayak klo foto muka orang trus captionnya: lagi di belitung, pantainya instagram bangeeet! Bari jeung foto pantai cuma kelihatan secuil, mana kan saya mau lihat pantainya bukan mukanya wkwkwkwkwk.

    Tapi selera orang beda-beda sih nya….cuma tetep aja…why? Wkwkwkwk.

    Moto orang mah saya selalu niat. Klo saya mau difoto, orgnya gak bisa/jago moto, saya foto duluan, saya lihatin anglenya. 80% sih hasil fotonya…gagal hahaha. Tetep aja ya kemampuan menyimak kebanyakan orang emang gak bagus. Padahal tinggal lihat angle, sudutnya. Ah gitu lah wkwkwkwk.

    Yg lucu, agak OOT, saya sering moto candid banyak orang. Dalam imajinasi saya mah latar foto dan orang yg foto udah sangat menyatu. Ada alasan kenapa saya motretnya ya begitu lah. Ari pek teh direpost/upload ulang dgn foto yg….dicrop 😀 dicrop sehingga mukanya terlihat lebih ‘dekat’. I was like…seriusan? ? Segitunya pgn kelihatan muka sampe estetika foto diabaikan? Iya sih gimana selere…but why…. 😀

    Liked by 1 person

    1. Hahaha kita sepikiran Lu. Ya memang kalau sudah selera mah susah. Tapi objektif dari tulisan ini memang sharing untuk membuat foto selfie yang lebih hidup, bukan sekedar muka aja.

      Hehehe itu dia yang aku tulis di tips nomor 9. Memang hasilnya belum tentu sama persis dengan keinginan kita, tapi setidaknya jauh lebih baik kalau pakai cara itu, dan kemungkinan berhasilnya jadi naik juga 🙂

      Like

    1. Makasih mas Wahyu, dan aku pengen deh bisa bikin foto-foto penuh warna dan pendar cahaya yang cadas seperti karyamu. Ayo dooong, kapan ilmunya diturunin? Hunting bareng lah kitaaaa 🙂

      Like

  12. Aku nggak punya tripod, monopod, atau pod-pod yang lain. Jadi kalau mau selfie, cuma ada 2 opsi: pake front camera dari smartphone, atau minta tolong orang fotoin 😀

    Bener, kalo minta tolong orang fotoin itu kadang — oke, sering kali — nggak puas sama hasilnya. Aku pernah bete sama temenku karena mereka nggak becus fotoin aku, padahal aku udah foto dia dengan cakep sebelumnya. Hahahaha.

    Sarannya informatif banget, Bart. Thank you ya.

    Liked by 1 person

    1. Hahaha intinya jangan berharap terlalu berlebih ketika minta fotoin ke orang lain, meskipun kita udah bikinin foto yang cakep buat dia. Well, itu sebabnya aku lebih suka ngandalin diri sendiri kalau urusan foto diri, atau yaaa pasrah aja kalau minta tolong orang lain.

      Tapi tips nomor 9 adalah yang paling sering aku pakai, dan hasilnya lumayan, tingkat kekecewaan bisa berkurang lah. Kadang-kadang juga bagus kok 🙂

      Sama-sama Gie, semoga bermanfaat yaaa 🙂

      Like

    1. Kalau monopod kurang bisa diandalkan untuk foto diri, karena itu tetap butuh disangga secara manual oleh manusia. Gorillapod menurutku yang paling bisa diandalkan dan ringan dibawa-bawa kemanapun, meskipun harganya lumayan juga. Tapi menurutku itu invetasi yang bagus buat jalan-jalan 🙂

      Like

  13. Dan kalimat yg paling akhirmu mas sangat menjelaskan kenapa malah mending foto sendiri drpd ragu dg foto orang lain. Ya kalo orang lainnya sesuai ekspektasi. Kebanyakan kebalikannya. Tipsnya kece. Semoga bisa diterapin sama sport cam yg harganya ga seberapa itu hehe.

    Liked by 1 person

  14. saya sering sih solo traveling dan cuma punya sedikit foto selfie atau narsis.
    buat saya gak masalah karena tujuan saya traveling memang untuk bisa melihat suatu tempat secara langsung dengan mata kepala sendiri, bukan demi foto selfie.
    tapi terkadang ketemu juga sih traveler yang lihat saya susah payah naruh kamera di batu atau di kursi trus lelarian demi pose ciamik akhirnya malah nawarin diri buat jadi fotografernya..
    hehehehe..

    Liked by 1 person

    1. Setuju sekali, tujuan traveling yang utama adalah menikmati dan merasakan langsung pengalaman di tempat yang kita kunjungi. But in case butuh foto selfie yang agak memuaskan, inilah beberapa tips dari saya. Supaya gak mati gaya kalau jalan sendiri, atau terlalu kecewa pas minta difotoin orang lain 🙂

      Like

  15. Fantas ya Bart, walau travelling Solo tapi foto-fotonya selalu kece. Beberapa waktu lalu dalam hati aku sempat bertanya tanya lho, Bart Siapa yang motoin katanya traveling Solo? Oh begitu ceritanya. Benang untuk menghasilkan foto yang bagus butuh sedikit usaha ya, Jangan malas dan jangan berlindung dibalik kata capek 🙂

    Liked by 1 person

    1. Akhirnya terjawab sudah ya pertanyaan Uni dan beberapa orang lainnya 🙂

      Betul uni, kalau kata papa saya sih ‘kalau mau sesuatu, yaaa harus mau usaha’. Supaya bagus selfie nya, yaaa capek capek sedikit tak apa. Sekalian menjadi selingan jalan-jalan khan?

      Liked by 1 person

  16. butuh gorilla pod amat sangat ini. walaupun pergi nga pernah sendirian tapi tetap aja ketika minta bantuan orang mengambil foto ada rasa sungkan dan takut hasilnya nga sesuai dengan yang kita mau. hehehehe..

    seperti biasa ngiler lihat hasil foto mu Bart keren-keren semua.

    Liked by 1 person

  17. tahan napas ya kak di foto yang backgroundya batu itu hahaha. kalo cuaca dingin mana kuatlah banyak2 ngambil foto, tangan keras wkwkwk. coba jaketnya warna pink pasti kontras dengan himalaya yang putih :))). Cek baterainya juga bart karena dicuaca dingin baterai kamera dan HP juga cepat habis.

    Liked by 1 person

    1. Itu tahan napasnya karena serem. Soalnya aku lagi kesasar dan kejebak badai salju, jadi demi menenangkan diri, aku foto-foto deh.

      Hahaha, iya sih kontras. Tapi aku mah gak cocok kalau pakai pink, takut jadi kemanisan 😀

      O iya, khusus untuk di cuaca dingin itu memang salah satu masalah yang harus dimanage, batere yang cepat lemah karena suhu. Tapi untuk tips selfie kala solo traveling, gak selalu sih.

      Like

      1. O iya ya. Aku sempat baca kemarin soal dirimu resign. Cuma aku pikir mau pindah ngajar di sekolah lain lagi.

        Wuiih mantap. Ambil S2 kah? Aku doain lulus dan lancar sekolah lagi.

        Liked by 1 person

  18. Kalau lihat blog temanya travelling, tanpa basa basi langsung follow. Keren sumpah perjalanannya sudah kemana-mana. Sungkem pada master suhu.

    Salam dari lereng semeru.

    Like

  19. Saya biasanya jalan sendiri… tapi tanpa foto sendiri juga, haha! Duh, itu mah memang kekurangan saya. Tapi mari belajar. Terima kasih banyak untuk tips-tipsnya, Mas. Dari tulisan ini saya belajar bahwa fotografi itu bagaikan membaca, ia sama-sama merupakan seni menikmati. Seringnya sih saya gagal di situ. Foto yang bagus memang nggak bisa dicapai dalam sekali jepretan dan sekali hunting, ya. Harus ada berbagai percobaan dan berbagai perjalanan–di situlah makanya fotografi itu adalah seni menikmati, hehe… Oke, masih banyak yang harus saya pelajari.

    Liked by 1 person

    1. Dalam hal yang lebih luas, beberapa prinsip di sini juga bisa diterapkan ke jenis foto yang lainnya. Seperti misalnya komposisi. Semoga infonya bisa jadi ilmu yang bermanfaat yaaa.

      Terimakasih juga sudah mampir Gara 🙂

      Like

  20. Saya acap kali memanfaatkan tripod untuk mengakomodir dokumentasi saya, benar kata anda tidak semua orang dapat menegrti selera foto kita dan kadang hasilnya tak sesuai harapan ya kalau nemu orang yang mau fotoin kita.

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s